12/08/08

HARUS JADI ORANG GENERALIS


HASYIM AFANDI, BUPATI TEMANGGUNG, Harus Jadi Orang Generalis
SEPUTAR INDONESIA Wednesday, 06 August 2008
BUKU menjadi sumber referensi Hasyim Afandi memimpin Kabupaten Temanggung.” Sebagai pemimpin, saya diharuskan menjadi seorang generalis,”ucapnya.

Temanggung, Jawa Tengah punya bupati baru. Dialah Hasyim Afandi yang pernah menjadi Bupati Magelang.Bersama pasangannya, Budiarto, dia meraih kemenangan dalam pilkada langsung yang pertama digelar di kabupaten penghasil tembakau terbesar ini.

Setelah menjadi pemimpin Temanggung, Hasyim mengaku membutuhkan banyak buku sebagai referensi kebijakan,pengetahuan umum,dan politik yang memadai.Semuanya untuk menunjang kinerjanya sebagai pemimpin birokrasi,rakyat,dan menjadi administratur publik yang baik.

”Sebagai pemimpin,saya diharuskan untuk menjadi seorang generalis.Pemimpin itu bukan orang yang spesialis. Saya harus mengetahui setiap persoalan yang ada di masyarakat,kemudian merumuskannya menjadi sebuah kebijakan,”ujarnya. Alhasil,untuk menjadi seorang generalis, jebolan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 1971 ini sangat membutuhkan bacaan umum yang memuat banyak pengetahuan.

Wajar jika Hasyim merasa berat memanggul beban amanah yang diberikan masyarakatTemanggung kepadanya.Apalagi banyak orang menganggapnya bisa membawa keajaiban di Temanggung. Bagi mereka, begitu Hasyim terpilih maka jalan-jalan desa yang berlubang segera diganti dengan aspal mulus. Ataupun saluran irigasi yang bocor di sana-sini, segera bisa mengairi sawah kembali.

”Saya ini diharapkan banyak orang untuk bisa membuat mukjizat di Temanggung. Sepertinya, dalam satu atau dua hari setelah saya memimpin perubahan besar akan terjadi. Semua jalan bisa teraspal mulus, irigasi bisa lancar kembali,kesejahteraan bisa terwujud,”tuturnya.

Padahal, sambung dia, dengan topangan ekonomi pertanian seperti di Temanggung ini,sangat sulit untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.Dengan keadaan basis ekonomi pertanian sekarang ini,Hasyim menyebut perlunya pertumbuhan ekonomi 7,1% untuk bisa hidup dalam standar kebutuhan hidup layak (KHL). ”Ini bahkan angka yang mustahil, karena pertumbuhan ekonomi paling bagus dengan basis ekonomi pertanian paling tinggi 7%,”ujarnya.

Hasyim menegaskan, posisinya berada pada realitas. Sebaliknya, hal yang menjadi harapan masyarakat tadi bisa jadi hanya terjadi di tataran ide.”Ini beban berat,dan harus bekerja keras. Saya harus menghadapi banyak orang yang over expectation terhadap saya,”ucapnya serius.

Menjadi bupati di masa sesudah kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menjadi beban yang mahaberat. Hasyim menegaskan, saat ini rakyat sedang berada dalam kondisi sulit. Artinya,kondisi mereka pascakenaikan harga BBM sangat sulit. ”Sebagai pimpinan saya wajib berusaha mengurangi beban rakyat,”katanya. Caranya? Hasyim memprioritaskan pengurangan pada live cost.

Pertama, anggaran pendidikan harus dinaikkan, dari sekarang 11, 5% secara bertahap harus menjadi 20%.Otomatis ini bisa mengurangi beban orangtua dalam menyekolahkan anaknya. Dengan biaya sekolah yang terjangkau, maka sekolah dari SD,SMP,sampai SMA tidak lagi menjadi beban.Dengan begitu, orangtua bisa memikirkan kebutuhan lain. Kedua, biaya kesehatan. Masyarakat harus bisa berobat dengan murah karena kesehatan adalah salah satu hak dasar rakyat.

”Saya pikir pendidikan dan kesehatan adalah layanan dasar yang harus dapat diakses masyarakat. Jika dua hal ini terpenuhi, paling tidak beban rakyat akan berkurang,” ucapnya yakin. Sedangkan dalam bidang pertanian, Hasyim mengibaratkan membangun Temanggung tanpa memperhatikan sektor pertanian sama seperti nakhoda yang tidak melihat arah.

Kabupaten ini hidup dari pertanian, yaitu pada saat yang sama kabupaten ini juga mengalami masalah besar dalam dunia pertanian. Pertama infrastruktur pertanian.Irigasi di Temanggung tidak mungkin bisa diperbaiki dengan dana APBD. ”Bisa saja dana alokasi khusus dari pemerintah pusat,saya akan berusaha mendapatkannya,” janji Hasyim.

Berikutnya, sambung Hasyim, harus ada integrated farming, pertanian yang terintegrasi dengan dunia bisnis. Dengan konsep ini, secara bertahap harus dikembangkan agroindustri kemudian agrobisnis. Hasil pertanian harus mendapat added value.

”Kegiatan pertanian harus dilakukan secara on farm dan off farm harus berjalan secara simultan,”tandasnya. Usai hiruk-pikuk pilkada, Hasyim menegaskan, dirinya sudah milik masyarakat Temanggung. Dia mengutip kalimat Presiden AS Richard Nixon, ”My loyality to party end,my loyality to country begin”. ”Saya ingin seperti itu,”tegasnya.

Pengalaman Pimpin Magelang Jadi Modal Berharga

MENJADIbupati bagi Hasyim Afandi bukan kali pertama saja. Jabatan bupati di Temanggung periode 2008–2013 seakan mengulangi jabatan yang sama di Kabupaten Magelang empat tahun lalu. Kala itu, Hasyim menjadi bupati Magelang pada periode 1999–2004.

Profil dan performa Hasyim Afandi inilah yang diyakini banyak menyedot simpati masyarakat Temanggung saat pilkada beberapa waktu kemarin. ”Masyarakat melihat, waktu Pak Hasyim memimpin Magelang. Beliau tidak pernah melakukan hal-hal yang merugikan rakyat. Dia berhasil memimpin dengan bersih dan bertanggung jawab. Profilnya merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat Temanggung sekarang,” ujar Dien Samsudin, sekretaris tim suksesnya waktu itu.

Di waktu luangnya, Hasyim menghabiskannya untuk membaca. Minat dan perhatiannya pada buku besar. Di rumahnya, ada ribuan koleksi, hampir semua jenis buku, mulai pengetahuan umum, agama bahkan kitab-kitab khasanah pemikiran islam klasik. Hasyim membuat tempat khusus untuk koleksinya ini, semacam perpustakaan mini.

”Membaca itu kewajiban karena menambah pengetahuan adalah pekerjaan yang tidak pernah berhenti,” ujar Hasyim seraya menyebut Karen Amstrong dan Ihya Ulumudin sebagai penulis buku favorit. Tapi saat ditanya buku apa yang paling sering dibaca? Jawabannya ensiklopedi. Menurutnya, buku jenis ini adalah referensi yang solid. Pengetahuan yang didapat dari ensiklopedia adalah pengetahuan yang baku.

”Definisi dan pengetahuan yang jelas. Ini yang saya butuhkan,” ujarnya. Sebelum memulai kerjanya, Hasyim akan mengawalinya dengan konsolidasi aparatur, baik konsolidasi secara fisik maupun wawasan. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menyamakan jajaran birokrasi terhadap arah pembangunan Temanggung ke depan.

Konkretnya, sambung Hasyim, adalah dengan mengubah kultur birokrasi di Temanggung. Secara umum dia melihat ada kultur yang salah pada birokrasi. ”Idealnya, kesetiaan seorang birokrat bukan pada atasannya. Saya ingin menekankan kesetiaan birokrasi ada pada idealisme dan profesionalisme,” tuturnya. (mn latief)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/ragam/hasyim-afandi-bupati-temanggung-harus-jadi-orang-gene-2.html